kabardepok.co.id-Hafidz Nasir meyatakan siap maju dampingi Mohammad Idris pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Hafidz Nasir yang merupakan Kepala Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok tak keberatan jika itu merupakan instruksi partai untuk disandingkan dengan Mohammad Idris dalam Pilkada 2020 nanti. “Saya sebagai kader Partai PKS siap menerima instruksi partai, jika memang harus mendampingi Pak Idris,” tuturnya kepada depokheadline.com.
Namun demikian, Hafidz Nasir akan patuh terhadap apapun keputusan partainya. Dan sesuai aturan jika keputusan DPP PKS itu resmi dan tertuang dalam surat keputusan maka dirinya pasti bersedia. “SK DPP belum ada. Kami masih menunggu dan terus bekerja untuk dakwah,” ujar Hafidz Nasir yang pernah mengenyam pendidikan di Jerman.
Seperti diinformasikan sebelumnya oleh beberapa media, bahwa juru bicara Mohammad Idris, Khairullah Ahyari menyatakan pihaknya akan lebih nyaman jika Mohammad Idris disandingkan dengan Hafidz Nasir dalam Pilkada 2020 nanti. (ut)
kabardepok.co.id – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi kombinasi untuk jenjang SMP sederajat di Depok adil bagi siswa. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris usai acara Halalbihalal tingkat Kota Depok di Balaikota, Kamis (20/06/2019).
Pada kesempatan itu, Mohammad Idris menyampaikan, bahwa PPDB jalur zonasi untuk jenjang SMP di Depok tidak murni berdasarkan perhitungan radius wilayah. Namun ditambahkan dengan nilai Ujian Nasional (UN) calon siswa atau disebut zonasi kombinasi.
“Ada sebagian masyarakat yang menganggap zona adalah segalanya. Sehingga tidak memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki nilai tinggi,” tutur Mohammad Idris.
Dirinya menyebutkan, ketika acuan PPDB hanya sebatas jarak maka akan tidak adil bagi calon siswa yang memiliki nilai UN tinggi, namun di tempat tinggalnya belum ada SMA Negeri (SMAN) seperti di Kelurahan Jatimulya atau Pasir Gunung Selatan.
“Bahkan di DKI Jakarta pun tidak murni zonasi,” paparnya.
Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Mohammad Thamrin mengaku sependapat terhadap pernyataan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
“Kebijakan ini sudah dituangkan dalam Petunjuk Teknis (Juknis) dan Petunjuk Pelaksana (Juklak) PPDB SMP sederajat,” katanya.
Dikatakannya, skor zonasi kombinasi dimulai dari 10 hingga 100 poin.
“Rumusnya adalah radius tempat tinggal ditambah nilai UN lalu dibagi dua. Sistem perhitungan ini juga berlaku untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan pelajar prasejahtera,” tukasnya.
Bandung, kabardepok.co.id – Dibawah kepemimpinan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kembali kedelapan kalinya meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-8 kali secara berturut-turut.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat telah memberikan penilaian objektif berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Perangkat Daerah (LKPD). Hal tersebut menjadi bentuk apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah daerah serta bukti adanya transparansi dan akuntabilitas atas LKPD.
“Sekalipun ini tidak menjadi jaminan ada penyimpangan. Namun, mudah-mudahan sebagai cerminan tidak ada penyimpangan,” tutur Mohammad Idris, saat penyerahan LHP LKPD TA 2018 di kantor Perwakilan BPK Provinsi Jawa Barat, Bandung, Selasa (28/05/2019).
Dirinya menyebutkan, hasil yang diperoleh berkat kerja keras seluruh Perangkat Daerah (PD) di Kota Depok.
“Semoga dengan raihan opini WTP ini menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi dalam pengelolaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Termasuk informasi keuangan yang dihasilkan dapat lebih komprehensif, transparan serta akuntabel,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Nina Suzana mengatakan, pihaknya selaku koordinatir terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap laporan yang diberikan Perangkat Daerah.
“Jika terdapat ketidaksesuaian, kami minta PD untuk segera melakukan perbaikan. Banyak faktor yang dinilai, salah satunya ketepatan penyampaian laporan. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan, karena setiap tahunnya pemeriksaan akan lebih mendalam,” tukasnya.
Perlu diketahui prestasi Kota Depok mendapatkan opini WTP ke-8 kali merupakan capaian tertinggi dibandingkan dengan beberapa kota lain di Jawa Barat (Jabar), seperti Kota Cimahi (6 kali), Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi (4 kali), serta Kota Tasikmalaya (3 kali).
Cimanggis, kabardepok.co.id – Wali Kota Depok, Mohammad Idris beritikaf bersama masyarakat di Masjid Al Hidayah, Sukatani, Cimanggis pada Rabu, (29/05/2019). Dalam kesempatan itu, Mohammad Idris menyampaikan bahwa pada bulan Ramadan adalah moment pengampunan dan penuh rahmat.
Mohammad Idris menjelaskan bahwa dalam ibadah janganlah egois. “Mengedepankan ego atau kesayaan, itu wajar dan manusiawi. Karena, ego itu kehormatan atas pendirian. Yang tidak bagus adalah egois, atau yang mengedepankan kepentingan diri sendiri. Dalam amal sholeh ajaklah orang lain, tidak boleh egois. Orang yang menunjukkan atau menggajak kebaikan satu orang saja maka sama dengan kebaikan dunia dan seisinya,” terang Mohammad Idris.
Selain itu, yang utama adalah puasa merupakan ibadah pengendalian hawa nafsu. “Kaum muslimin dilatih untuk tidak mengikuti syahwat kepada dunia, menahan hawa nafsu itu hakekat puasa. Bukan menghilangkan tapi menahan dan mengendalikan hawa nafsu. Meski sebenarnya adalah hal yang fitrah. Namun nafsu tidak mesti selalu diikuti, misalnya makan terus atau syahwat kepada wanita,” ujar Mohammad Idris saat memberikan tausiah.
Ditambahkannya, sebagai manusia janganlah memiliki perilaku seperti binatang anjing yang selalu menjulurkan lidahnya, karena merasa selalu kurang. “Dikasih rejeki satu miliar kurang dan berapapun akan merasa kurang, seperti moinum air laut,”tambahnya.
Dalam Itikaf bersama masyarakat itu, dihadiri masyarakat Sukatani dan para tokoh masyarakat dan ulama. Terlihat para masyarakat begitu antusias dalam mengikuti itikaf.
Siarandepok.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengupayakan kenyamanan warganya dalam mengakses fasilitas olahraga. Termasuk menyediakan sarana bermain sepak bola yang memadai bagi para atlet muda untuk mengolah bakatnya.
“Kami secara bertahap telah memugar sejumlah fasilitas olahraga, salah satunya Stadion Merpati dan juga Lapangan Mahakam yang akan dapat digunakan pada 2020. Tahun ini pula kami akan merenovasi Lapangan Sepak Bola Sukatani serta Lapangan Sepak Bola Banjaran Pucung, Tapos,” ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Sabtu (09/02).
Ia mengatakan bahwa memajukan olahraga merupakan keinginan pemerintah. Maka dari itu, sejumlah sarana olahraga yang ada akan semakin dimaksimalkan.
“Pemerintah sangat mendukung perkembangan olahraga sepak bola di masyarakat. Agar banyak bermunculan atlet sepak bola, anak Depok yang memiliki banyak prestasi,” ujarnya.
Mohammad Idris berharap dapat memetakan potensi atlet di setiap daerah. Dengan terus membina dan menggunakan atlet asli asal Kota Depok.
“Pesan saya kepada panitia agar dalam kompetisi ini lebih diperketat seleksi pemain yang ber-KTP Depok, supaya semua atlet binaan warga Depok dapat tertampung prestasinya dan dapat memajukan prestasi dimulai dari Kota Depok,” ucapnya.
Penulis: Inggiet Yoes
Editor: Muhammad Rafi Hanif