kabardepok.co.id – Pemerintahan Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk terus memerangi paham radikal dan terorisme. Pasalnya, radikalisme dan terorisme semakin hari semakin berkembang. Bahkan, kelompok teror di Indonesia sudah banyak melibatkan anak-anak maupun perempuan untuk melakukan aksi kejinya.
Berkaca pada kasus Bom Surabaya tahun 2018, terdapat perubahan pola serangan teror yang awalnya dilakukan secara tunggal menjadi dilakukan secara komunal Bahkan, pelaku teror kini sudah berani menyasar pejabat negara seperti penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto pada 2019 silam. Dengan demikian, diperlukan strategi kontra terorisme untuk menangkal aksi tersebut, salah satunya melalui program deradikalisasi yang menyasar kalangan Narapidana Terorisme (Napiter) maupun Eks Napiter.
Deradikalisasi merupakan upaya menetralisir pemikiran radikal pelaku teror, dari yang awalnya radikal menjadi tidak radikal. Kegiatan deradikalisasi juga menjadi sangat penting dilakukan di tengah ancaman serangan narasi terorisme yang banyak menyebar lewat internet.
Proses deradikalisasi bertujuan untuk merehabilitasi dan mereintegrasi Eks Napiter kembali ke masyarakat. Program tersebut dilaksanakan secara terpadu oleh sejumlah kementerian dan lembaga terkait serta melibatkan partisipasi publik.
Dalam praktiknya, proses deradikalisasi menemui sejumlah kendala. Beberapa kendala tersebut diantaranya adalah adanya penolakan masyarakat terhadap Eks Napiter hingga tuduhan belum optimalnya deradikalisasi. Padahal, banyak eks Napiter yang telah hidup normal bahkan menjadi duta anti terorisme. Minimnya informasi yang beredar di masyarakat tersebut pada gilirannya telah membentuk persepsi negatif terhadap kebijakan penanganan terorisme.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011, Badan Intelijen Negara merupakan lini pertama dalam sistem keamanan nasional. Dalam hal ini, BIN berkepentingan untuk menjaga keamanan dan ketertiban nasinonal, termasuk terlibat dalam proses rehabilitasi Eks Napiter agar kembali mengakui NKRI dan dapat kembali diterima masyarakat luas. Keberhasilan rehabilitasi mantan tahanan teroris memiliki arti penting bagi keamanan nasional maupun internasional. Selain itu, rehabilitasi Eks Napiter merupakan upaya memanusiakan manusia sekaligus upaya memberikan kesempatan kedua untuk menebus kesalahannya di masa lalu.
Bersama dengan instansi negara lainnya, BIN bekerja keras untuk melakukan rehabilitasi terhadap Eks Napiter. Salah satu contohnya adalah Paimin seorang pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah yang terbukti memimpin sebuah kelompok beranggotakan delapan orang dan berencana meracuni polisi di Polda Metro Jaya sebelum akhirnya ditangkap pada Oktober 2011 silam.
Akibat perbuatannya tersebut, Paimin harus menjalani hukuman penjara di Polda Metro Jaya, Mako Brimob, dan Lapas Klas II A Magelang selama 30 bulan sebelum bebas pada April 2014.
Berbeda dengan Paimin, Priyatmo alias Mamo merupakan Eks Napiter yang menjalani hukuman lima tahun penjara atas kepemilikan senjata yang diselundupkan dari Filipina ke Indonesia melalui Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur, pada 2011. Meski memiliki latar belakang kasus terorisme dan kelompok yang berbeda, baik Paimin, Priyatmo, Eks Napiter lainnya telah sama-sama kembali kepada pangkuan NKRI, serta mengambil kesempatan kedua yang dimiliki untuk menebus kesalahan masa lalunya.
Semuanya kini fokus memperbaiki taraf perekonomian keluarga masing-masing maupun lingkungan sekitar rumah mereka dengan berbagai kegiatan positif. Bahkan, Priyatmo menjadi ketua kelompok tani ikan di lingkungan tempat tinggalnya dengan rutin mengadakan latihan budidaya ikan secara mandiri, termasuk dalam membuat pakan ikan agar mendapat keuntungan maksimal saat panen tiba.
Di bulan Agustus 2020, para Eks Napiter juga direncanakan untuk mengikuti upacara bendera Perayaan HUT RI ke-75. Selain sebagai upaya untuk memupuk nasionalisme, kehadiran Eks Napiter menjadi simbol kembalinya mereka ke NKRI. Penanganan radikalisme harus dapat dilaksanakan dari hulu hingga hilir dan melibatkan semua pihak. Selain Pemerintah, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menerima kembali para Eks Napiter. Mengucilkan Eks Napiter dan para keluarganya justru akan semakin membuat mereka masuk ke dalam lingkaran kekerasan dan dapat kembali menjadi teroris.
Masyarakat diimbau untuk terus aktif menangkal radikalisme yang saat in terus berkembang, utamanya di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, semua pihak juga diharapkan mampu mengimplementasikan semangat toleransi, nilai-nilai kebangsaan dan konsep beragama sesuai tuntunannya masing-masing.
Surakarta, 17 Agustus 2020
Deputi Komunikasi dan Informasi BIN
Dr. Wawan Hari Purwanto.
kabardepok.co.id – Esensi Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah yakni berpadunya penghambaan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat Khutbah Idul Adha 1441 H di Masjid Al Ihsan, Komplek Paspampres, Kelurahan PGS, Kecamatan Cimanggis, Jumat (31/07/2020).
Dalam khutbahnya, Mohammad Idris menyampaikan, bahwa ibadah paling utama saat Idul Adha yakni menyembelih hewan kurban. Hal tersebut juga sesuai dengan yang dilakukan Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As, sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT.
“Allah SWT kembali menjelaskan koneksi kuat antara penghambaan diri kepada-Nya dan kepedulian sesama sebagai rahasia kesuksesan dan kemenangan dalam hidup serta kehidupan,” tutur Mohammad Idris.
Dirinya menjelaskan, dalam surah Ash Shaffat Ayat 100-111, Allah SWT menggambarkan kejujuran Nabi Ibrahim dalam melaksanakan ibadah kurban ke dalam dua indikator. Pertama, Al Istijabah Al Fauriyah yaitu kesigapan dan patuh pada perintah Allah SWT.
Kedua adalah Shidqul Istislam yaitu kejujuran dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Disitulah hakikat kehambaan benar-benar nampak, bahwa sang hamba tidak ada pilihan kecuali patuh secara tulus kepada Tuhannya.
“Suatu teladan kehambaan yang harus ditiru setiap orang beriman, yang berjuang menuju derajat kehambaan. Untuk itu, setiap hari raya Iduladha mari kita kobarkan semangat kehambaan total kepada Allah SWT,” jelasnya.
Mohammad Idris menambahkan, pada peringatan Idul Adha tahun ini, dirinya bersama keluarga berkurban sekitar 50 ekor sapi. Puluhan hewan kurban ini tersebar di 11 kecamatan.
“Seluruh hewan kurban ini saya niatkan atas nama Wali Kota dan warga Kota Depok,” tutupnya.
kabardepok.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkeinginan agar masyarakat dapat memanfaatkan beberapa fasilitas yang ada dengan sebaik mungkin dan rasa nyaman. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat meresmikan Kantor RW 02 Kelurahan Depok Jaya, Selasa (28/07/2020).
“Saya berharap Lurah dan Ketua RW bersinergi dalam mendata kantor-kantor RW yang mendesak untuk direnovasi sehingga bisa diajukan ke pemerintah kota terkait solusinya,” tutur Mohammad Idris.
Dirinya mengingatkan, agar seluruh pihak tetap memperhatikan protokol kesehatan meskipun adanya kelonggaran aktifitas.
“Arahan dari Gubernur Jawa Barat, bahwa Kota Depok diberi kelonggaran- kelonggaran aktivitas namun harus super ketat mematuhi protokol kesehatan. Contoh seperti latihan sepak bola bukan turnamen, senam, hajatan, pernikahan termasuk hiburan diperbolehkan dengan memperhatikan physical distancing,” tandasnya.
kabardepok.co.id – Upaya menjaga dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat harus gencar diupayakan agar pondasi wawasan kebangsaan masyarakat kuat dan tidak mudah goyah oleh ideologi-ideologi impor dan transnasional seperti khilafah dan komunisme.
Pemerintah secara resmi mengajukan Rancangan Undang-Undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kepada DPR pada Kamis (16/07/2020) lalu.
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) ), Karyono Wibowo mengatakan, RUU BPIP untuk memperkuat posisi BPIP sama pentingnya dengan mendukung gagasan rumusan terhadap internalisasi Pancasila sebagai acuan agar Pancasila tidak hanya menjadi perbincangan biasa, tetapi terdapat sebuah elaborasi dan pembumian dalam kehidupan sehari-hari.
“Maka sangat penting BPIP mendapatkan payung hukum selevel UU serta Internalisasi Pancasila merupakan sarana penjaga agar Pancasila yang merupakan filosofi dasar negara dalam kehidupan kebangsaan saat ini dapat mengimplementasikan dan membumikan nilai-nilainya guna menghadapi tantangan saat ini,” tutur Karyono saat menjadi narasumber bincang online yang diadakan oleh Generasi Literasi Terbit (GESIT) pada Rabu (22/07/2020) siang.
Dirinya menyebutkan, perlu dilakukan pendekatan yang bersifat aplikatif dan memberi arti kelas generasi muda.
“Ajakan di media sosial seputar nilai-nilai Pancasila serta gunakan kalimat internalisasi Pancasila dengan kalimat yang lebih komunikatif, partisipatif, dan interaktif,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Generasi Literasi Terbit (Gesit), Anggara Purista mengatakan, bahwa sejatinya Pancasila selalu dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan milenial harus bangga terhadap Pancasila.
“Contoh internalisasi dan pengamalan nilai Pancasila yang paling relevan yaitu menerima perbedaan dan saling menghargai,” katanya.
Anggara pun berharap kepada generasi muda bersama masyarakat, agar RUU BPIP ini dapat diterima oleh masyarakat luas karna perannya yang sangat urgent dan vital.
kabardepok.co.id – Wali Kota Depok, Mohammad Idris berkesempatan menghadiri kegiatan penyerahan simbolis paket sembako kepada masyarakat wilayah Kota Depok yang diadakan oleh TNI dalam rangka kegiatan TNI Peduli Covid-19 di Koramil 03 Sukmajaya, Depok, Rabu (22/07/2020).
Mohammad Idris sangat mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut dan mengucapkan ribuan terima kasih kepada TNI atas partisipasinya peduli Covid -19 di wilayah Kodim 0508 Depok.
“Ini bukti solidaritas TNI bersama rakyat dengan kebhinekaan serta berbagai etnis dan agama menjadi satu dalam bentuk kepedulian bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya warga masyarakat Depok,” tutur Mohammad Idris.
Dirinya menjelaskan, bahwa ada hikmah dibalik pandemi Covid-19 yakni terciptanya kebersamaan yang solid, tidak hanya warga masyarakat saja, bahkan para tokoh agama seperti ustad, pendeta dan lainnya.
“Kompleksitas dan pengaruh dari Covid-19 bukan hanya kepada warga masyarakat, ojol, pelaku-pelaku usaha, tetapi kepada para tokoh agama seperti ustadz dan pendeta pun terdampak. Selain itu, juga banyak kepedulian-kepedulian yang muncul selain dari TNI, Polri, pemerintah, komunitas, pengusaha dan lainnya dampak dari Covid-19 ini,” jelasnya.
Sementara itu, dari pihak Kodim 0508/ Depok menyampaikan, pemberian paket ini sebanyak 1200 paket. Untuk Kecamatan Sukmajaya 1000 paket sementara sisanya daerah lain. Program ini berkelanjutan dan sasarannya daerah yang terkena Covid yang banyak.
“Teknis penyaluran oleh babinkhamtibmas dan Babinsa secara door to door, serta bersinergi pula dengan Polres Metro Depok dan satpol PP Kota Depok,” ujar pihak yang mewakili Kodim 0508 Depok.
kabardepok.co.id – Sebagai dasar, ideologi dan pandangan filosofis berbangsa serta bernegara, Pancasila kerap digoyahkan dan berusaha digantikan oleh ideologi-ideologi impor-transnasional seperti komunisme dan khilafah. Atas latar belakang tersebut, komunitas generasi literasi terbit/GESIT bersama forum jurnalis pesantren akan mengadakan bincang online podcast dengan tema “Peran warganet dan Milenial melawan paham radikal serta komunisme melalui penguatan nilai-nilai ideologi Pancasila” pada Rabu (22/07/2020).
Kegiatan bincang online ini menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten diantaranya direktur eksekutif Indonesia Public Institut Karyono Wibowo dan Duta Perdamaian BNPT Anggara Purista ysng dipandu oleh host Pemred Muslimobsessionnews.com Imam Faturrahman.
Ketua pelaksana sekaligus Koordinator Nasional GESIT, Anggara Purista mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan bincang online ini dimaksudkan agar warganet dan generasi milenial bersama insan media dapat mengambil peran mengawal dan membumikan Nilai Nilai Pancasila.
“Dengan pelaksanaan bincang online ini dapat menyadarkan generasi muda, warganet termasuk insan media melalui ajakan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari guna menangkal paham transnasional seperti gerskan khilafah dan komunisme,” tutur Anggara kepada kabardepok.co.id, Senin (20/07/2020).
Sebelum menyelenggarakan Bincang Online, Komunitas GESIT juga telah melakukan gerakan aksi posting konten positip di media sosial.
Anggara bersama Komunitas GESIT juga mengajak generasi muda bersama insan media dapat bergotong royong dan berkolaborasi guna meliterasi dan mengedukasi guna melawan hoax seputar isu idiologi pancasila.
“Harus ciptakan kolaborasi guna mendorong masyarakat dengan tidak memproduksi opini atas dasar informasi hoax dan hasutan provokatif yang dapat memengaruhi stabilitas berbangsa dan bernegara,” jelasnya.
Diharapkan dengan terpublikasinya konten-konten narasi positif dan edukatif seputar pentingnya menerapan pembinaan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari bisa menangkal bahaya paham komunisme dan khilafah serta maraknya berita hoax dan provokatif seputar ideologi Pancasila.
kabardepok.co.id – Pemberlakuan jam sekolah yang ditetapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bukan hanya untuk pelajar, aturan tersebut juga berlaku bagi guru. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disdik Kota Depok, Mohammad Thamrin, Kamis (09/07/2020).
Pada kesempatan itu, Mohammad Thamrin menyampaikan, jadwal sekolah saat PJJ nanti berbeda dengan jadwal normal. Yaitu mulai pukul 07.00 – 12.00 WIB.
“Peraturan ini harap ditaati, jangan sampai kita meminta siswa belajar di rumah. Sementara ada guru yang keluyuran tidak melaksanakan pengajaran,” tuturnya.
Dikatakannya, saat ini pihaknya tengah menyusun draft Peraturan Wali Kota (Perwal) mengenai PJJ. Salah satu poinnya akan bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan monitoring di wilayah.
“Rencananya ada sanksi yang diberlakukan secara bertahap. Seperti teguran lisan, tertulis, sampai pada pemberhentian izin operasional sekolah kalau pelanggarannya dilakukan secara berturut-turut,” papar Thamrin.
Dirinya menambahkan, selain mewajibkan menggunakan seragam sekolah, para siswa juga dibiasakan salam pagi hari selama PJJ. Hal ini dimaksudkan agar metode pembejalaran yang diterapkan di masa pandemi ini berjalan tertib dan siap diikuti oleh pelajar.
“Jam tujuh itu, anak-anak harus sudah siap. Jangan sampai masih ada anak yang menggunakan baju tidur,” tandasnya.
kabardepok.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok hari ini mulai memperbolehkan driver ojek online (ojol) untuk kembali mengangkut penumpang di kawasan yang tidak termasuk kategori Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS) atau zona merah. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris usai penandatanganan Pakta Integritas Ojek Online di Kantor Dishub Kota Depok, Selasa (07/07/2020).
Pada kesempatan itu, Mohammad Idris menyampaikan, ojol wajib menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dan mengikuti aturan yang tertuang dalam pakta integritas.
“Beberapa protokol kesehatan sudah menjadi komitmen bersama yang wajib dipatuhi. Maka kami ingatkan untuk beroperasi pada area yang diperbolehkan di luar wilayah PSKS,” tutur Mohammad Idris.
Dirinya menjelaskan, para penumpang untuk menggunakan helm sendiri. Selain juga tetap menjaga protokol kesehatan saat menggunakan ojol.
“Penularan Covid-19 dapat terjadi dimana saja. Komitmen menerapkan protokol kesehatan adalah kewajiban dan kebutuhan setiap pribadi, untuk itu mari saling menjaga di antara kita,” jelasnya.
Mohammad Idris melanjutkan, adapun untuk ketentuan bagi aplikator ojol di antaranya sanggup melakukan pengaturan sistem aplikasi khusus area yang diperbolehkan dan sanggup menyiapkan alat pembatasan antara penumpang dan pengemudi.
“Selanjutnya sanggup melakukan pengawasan terhadap mitra, sanggup menyiapkan sistem yang dapat mengubah kendaraan yang semula roda dua menjadi roda empat bila tujuan penumpang merupakan zona merah, sanggup menyiapkan pelindung rambut (haircap) bagi pengguna ojek online,” lanjutnya.
“Selain itu, sanggup menyiapkan check point kesehatan di beberapa tempat dengan menyediakan disinfektan, hand sanitizer, pengukur suhu, dan hasil pemeriksaan dapat ditampilkan dalam aplikasi,” ujar Mohammad Idris.
Dirinya menambahkan, untuk ketentuan bagi mitra ojol di antaranya dalam keadaan sehat dan tidak terdaftar sebagai kasus positif, Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Terakhir, sanggup membersihkan motor dengan disinfektan dan sanggup beroperasi pada area yang diperbolehkan atau di luar zona merah,” tandasnya.
kabardepok.co.id – Hari Keluarga Nasional (Harganas) dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat peran keluarga. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris, Rabu (01/07/2020).
Pada kesempatan itu, Mohammad Idris meminta masyarakat agar Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni, tidak hanya bersifat seremonial. Namun, dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat peran keluarga.
“Setiap tahunnya kita selalu memperingati Harganas. Peringatan ini bisa juga dijadikan sebagai momentum mempererat ikatan kasih antara suami istri, maupun orang tua dan anak. Jadikanlah sebagai pemicu untuk meningkatkan pemahaman keluarga,” tutur Mohammad Idris.
Dikatakannya, setiap individu yang telah berkeluarga juga harus memahami delapan fungsi keluarga. Seperti, fungsi keagamaan, fungsi kasih sayang, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi perlindungan, fungsi mewariskan, memupuk dan mengembangkan budaya bangsa serta fungsi ekonomi dan fungsi pelestarian lingkungan.
“Fungsi agama sangat penting. Keluarga yang baik, didasari dari agama yang kuat. Untuk itu keberadaan tokoh agama di masyarakat sangat dipenting, karena iman dan cinta harus dipupuk sejak dini,” paparnya.